Ruas Jalan Raya Lamongan – Babat merupakan jalan lingkar pantura Jawa yang merupakan jalur strategis pertumbuhan perekonomian masyarakat yang berada di pulau Jawa dalam distribusi barang dan jasa yang mencakupi wilayah kabupaten/ kota. Kondisi ruas Jalan Lamongan – Babat dengan status Jalan Nasional yang memlikih volume kendaraan kapasistas tinggi yang dampaknya terjadinya kemacetan yang sangat tinggi setiap harinya. Kondisi jalan yang memlikih lebar lajur 3,5 meter dengan tipe jalan 4/2 D terbagi median merupakan konstruksi jalan perkerasan kaku (Rigid Pavement) dengan tulangan wiremesh dan besi dowel yang dipasangkan sesuai standar perencanaan struktur perkerasan jalan dengan tujuan dapat menyalurkan beban yang terjadi akibat pergerakan pembebanan kendaraan lalu lintas agar beban yang bekerja pada struktur perkerasan dapat disalurkan pada tulangan yang dipasangkan dengan fungsi menjaga tidak terjadinya crack atau patahan pada struktur perkerasan. Dalam melakukan penelitian pada Ruas Jalan Lamongan – Babat sta 65 + 000 – 68 + 000 untuk mengindetifikasi kerusakan yang terjadi pada perkerasan kaku (Rigid Pavement) serta parameter dari setiap jenis kerusakan dari tingkat kerusakan Rendah, Sedang dan tinggi. Oleh karena untuk menentukan parameter tiap jenis kerusakan dapat mengacu pada metode Pavement Index Condition (PCI) untukk mencari nilai Density, Nilai kekurangan Deduct Value, nilai maksimum Deduct Value dan nilai PCI setiap kondisi jalan serta penanganan perbaikan akbibat terjadi kerusakan jalan yang terjadi pada Ruas Jalan Lamongan – Babat. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Pavement Index Condition (PCI) pada ruas kiri dengan nilai total PCI 1689 dengan nilai rata-rata 56,3 dengan kategori kondisi jalan baik (Good) sementara untuk ruas kanan dengan nilai total PCI 1726 dengan nilai rata-rata 57,3 dengan kategori kondisi jalan baik. Oleh karena itu diperoleh nilai Pavement Index Condition untuk sisi kiri dan sisi kanan dengan penanganan perbaikan perkerasan jalan dengan metode pemeliharaan rutin bagi kondisi jalan yang berkategori sangat baik (Very Good), baik(Good) dan sedang (Fair) dan untuk pemeliharaan berkala pada kondisi jalan berkategori buruk (Poor) dan sangat buruk(Very Poor). Dengan adanya penanangan perbaikan pada kerusakan jalan akan memberikan dampak positif bagi pengguna jalan dalam aktivitas seharihari dalam kelancaran pergerakan perekonomian dalam bentuk barang dan jasa.