Sekitar 62% wilayah Indonesia adalah lautan. Indonesia memiliki potensi sumber daya laut. Sektor Perikanan merupakan salah satu penghasil devisa negara. Pantai Watu Ulo terletak di Kabupaten Jember yang berada di hamparan laut Selatan. Pantai Watu Ulo dipakai para nelayan untuk mengisi perbekalan menangkap ikan di Laut. Pemerintah Daerah berniat membangun pelabuhan perikanan di Watu Ulo untuk menunjang para nelayan untuk melakukan kegiatan menangkap ikan. Penelitian ini melakukan analisis investasi dalam pembangunan pelabuhan perikanan Watu Ulo dengan menganalisis finansial dan senstivitasnya untuk mengetahui layak atau tidaknya pelabuhan perikanan tersebut dibangun. Dalam perhitunganmya analisis dibuat tiga skenario, yaitu skenario pesimis, skenario moderate, dan skenario optimis untuk nilai pendapatannya. Untuk menganalisisnya menggunakan metode Future Value (FV) dan Life Cycle Cost (LCC) untuk mengetahui proyeksi biaya bila dibangun di tahun mendatang. Selain itu juga menganalisis finansial menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Payback Period (PP). Kemudian setelah itu dilakukan analisis sensitivitas terhadap nilai pendapatan dan terhadap biaya operasional. dari hasil tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran bagi pemerintah daerah terkait potensi yang dihasilkan dari pembangunan pelabuhan perikanan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan analisis finansial dan analisis sensitivitas yang layak yaitu skenario moderate, dan scenario optimis. Untuk scenario moderate dengan umur investasi 25 tahun, dengan nilai NPV Rp. 505.817.875,00. IRR 9,68%. BCR 1,514. PP 14 Tahun. Dengan nilai sensitivitas -39,96% untuk nilai pendapatan dan +22,67% untuk biaya operasional. Dan scenario optimis dengan umur investasi 15 tahun, dengan nilai NPV Rp. 16.042.456.566,00. IRR 11,91%. BCR 1,643. PP 9 Tahun. Dengan nilai sensitivitas -40,75% untuk nilai pendapatan dan +25,59% untuk biaya operasional