Analisis Sistem Drainase Perkotaan sebagai Mitigasi Bencana Banjir Kawasan Kecamatan Tanjung Reder di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur

  • No. Klas: 021/MTS/Ras/A/2023
  • Pengarang: Melly Rastiani
  • Pembimbing: Esti Wulandari, Wateno Oetomo
  • Penerbit: Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2023
  • Kolasi: xiv, 101 hlm. ; 26 cm.
  • Sinopsis:

    Genangan yang terjadi di wilayah perkotaan karena bertambahnya jumlah hunian, sehingga lahan terbuka yang semula adalah lahan pertanian maupun perkebunan menjadi semakin berkurang dan lahan tertutup atau kedap air semakin meningkat. Lahan kedap air ini mengakibatkan air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah, sehingga apabila terjadi intensitas hujan yang tinggi menyebabkan terjadi banjir dan genangan. Hal ini diperkirakan terjadi karena disamping sistem drainasenya tidak memenuhi syarat, juga karena adanya ketidak sesuaian antara Masterplan Drainase dan Rencana Tata Ruang. Untuk itu diperlukan upaya untuk menyelesaikan permasalahan genangan ini, seperti melakukan analisis secara teknis terhadap sistem jaringan drainase. Metode yang digunakan adalah menganalisis data hujan 10 tahun terakhir dengan menggunakan metode distribusi gumbel, dan distribusi log pearson type III. Kemudian dilakukan uji kecocokan distribusi, uji chi-khuadrat dan uji smirnov-kolmogrov. Langkah selanjutnya yaitu dengan menentukan intensitas hujan dengan menggunakan persamaan Mononobe dan analisis debit rencana menggunakan metode rasional. Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa genangan air yang terjadi disebabkan oleh kurangnya operasional dan pemeliharaan saluran yang sudah ada. Selain itu, peningkatan kapasitas saluran drainase menjadi solusi efektif untuk meningkatkan efisiensi pengaliran air dan mengurangi risiko genangan. Dengan menambah kapasitas tampung saluran drainase, debit dapat dialirkan lebih cepat ke saluran pembuangan utama untuk melindungi daerah sekitar dari potensi kerusakan akibat banjir. Biaya konstruksi yang diperlukan untuk menanggulangi banjir di Kecamatan Tanjung Redeb diperkirakan sebesar Rp. 272,380,000.00, dengan melibatkan aspek teknis, lingkungan, dan sosial. Kolaborasi dengan ahli teknis dan pemangku kepentingan lokal dianggap penting untuk memastikan keberlanjutan dan

Max Digital Copy
Pinjaman Aktif

0
Eksemplar
N.I.B
Status
1
37/TES/PPS/II/2025
Ada