Manajemen proyek konstruksi memiliki sasaran tiga utama yang harus tercapai yaitu biaya, mutu dan waktu pekerjaan Normalisasi Drainase Pasar Wadungasri Sidoarjo yang direncanakan harus selesai dalam estimasi waktu 100 hari kalender dan terdapat kendala pelaksana kontraktor yang mengalami keterlambatan sebesar7.44 % dalam penelitian ini peneliti melakukan upaya agar mengetahui Early Warning jika terdapat kinerja yang kurang baik dalam penyelesaian proyek sehingga dapat dilakukan kebijakan manajemen dan perubahan metode pelaksanaan agar pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek dapat dicegah. Earned Value Method digunakan dalam pengelolaan pekerjaan Normalisasi Drainase Pasar Wadungasri Sidoarjo yang akan mengintegrasikan konsep nilai waktu dan biaya. Earned Value Method dihitung dari berbagai faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja proyek seperti Cost Variance (CV), Schedule Variance (SV), indeks produktivitas kerja (CPI), indeks produktivitas waktu (SPI), prakiraan biaya penyelesaian proyek (EAC), dan prakiraan jadwal penyelesaian proyek (ECD), Hasil penggunaan Earned Value Method mendapatkan hasil Besar biaya yang diperlukan (ETC) adalah Rp 563.044.547,85, dan waktu yang diperlukan (ETS) pada akhir peninjauan minggu ke-7 adalah 65 hari dan Perubahan biaya untuk menyelesaikan proyek (EAC) yaitu lebih besar 0,64% dari biaya kontrak. Sedangkan waktu untuk menyelesaiakan proyek (EAS) adalah 114 hari. Dengan penambahan waktu 14 hari maka tingkat perubahan waktu selesai proyek adalah sebesar 0.14% lebih lama, Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bagi Penyedia jasa konstruksi yang melaksanakan pekerjaan pembangunan, harus menerapkan metode pelaksanaan yang baik dan efsien dalam semua tahap pekerjaan dengan pengawasan yang konsisten agar tidak terjadi keterlambatan pekerjaan pembangunan Normalisasi Drainase Pasar Wadungasri Sidoarjo