Proyek konstruksi umumnya mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan tertentu, tetapi sering terjadi keterlambatan. Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada pekerjaan proyek tersebut, baik kendala yang memang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan perencana. Kendala tersebut menjadi penyebab terlambatnya penyelesaian proyek, sehingga proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana Keterlambatan proyek bisa berasal dari penyedia jasa dan pengguna jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan waktu dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung, khususnya dalam konteks pekerjaan pembangunan turap/sheet pile di belakang Kantor Bupati Kabupaten Berau. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan mengumpulkan data melalui survei menggunakan kuesioner. Sampel penelitian melibatkan 45 responden. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 25.00. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan tenaga kerja dalam keterlambatan proyek diperkuat oleh temuan bahwa peningkatan tingkat pendidikan memberikan dampak positif pada keterlambatan proyek, sejalan dengan pengaruh positif dari variabel desain dan metode pelaksanaan. Di sisi lain, variabel bahan/material, keuangan, dan peralatan memiliki koefisien negatif, menunjukkan bahwa peningkatan nilai pada aspek-aspek tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan proyek. Meskipun demikian, aspek lingkungan kerja menonjol sebagai faktor paling dominan, dengan koefisien positif yang menunjukkan bahwa peningkatan lingkungan kerja memiliki peran signifikan dalam meningkatkan keterlambatan proyek. Pada aspek kepuasan Owner terhadap kinerja Kontraktor, dikategorikan sebagai "puas" dengan nilai CSI 60% ≤ CSI ≤ 80%. Analisis kuadran menyoroti variabel kritis untuk ditingkatkan, mempertahankan kinerja variabel-variabel penting, dan menetapkan prioritas peningkatan sesuai kepentingan dan kepuasan pelanggan.