Kabupaten Berau, yang merupakan daerah kaya sumber daya alam di Provinsi Kalimantan Timur, sering kali menghadapi tantangan banjir yang mengancam infrastruktur, lingkungan, dan keselamatan penduduk. Frekuensi dan intensitas banjir yang meningkat selama beberapa tahun terakhir menunjukkan perlunya penanganan yang tepat. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan pemahaman yang lebih baik tentang peran sistem drainase dalam mitigasi banjir dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah menentukan alternatif struktur sistem drainase yang lebih efisien dan efektif menggunakan Metode Rekayasa Nilai, serta mengukur penghematan biaya yang dapat dicapai melalui penerapan metode ini. Tujuan penelitian mencakup mendapatkan alternatif desain sistem drainase yang lebih baik dan penghematan biaya dalam perencanaan sistem drainase di Jalan Diponegoro. Dalam menganalisis Sistem Drainase untuk Mengatasi Banjir dengan Metode Rekayasa Nilai di Jalan Diponegoro, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, ditemukan: 1) Alternatif 2 yang menggunakan struktur Box Culvert untuk sistem drainase lebih efisien dengan biaya lebih rendah sebesar Rp. 11.098.367.789,30; 2) Alternatif 2 yang menggunakan struktur Box Culvert juga lebih efektif dengan waktu pelaksanaan 152 hari, dibandingkan dengan opsi lainnya. Biaya awal pasangan batu kali eksisting mencapai Rp. 15.887.607.936,99, namun melalui Rekayasa Nilai, biaya alternatif 2 (Struktur Box Culvert) dapat dikurangi menjadi Rp. 11.098.367.789,31, dengan penghematan biaya 30,14%. Analisis Sistem Drainase dengan Metode Rekayasa Nilai di Jalan Diponegoro menunjukkan bahwa Alternatif sistem drainase lebih efisien dan ekonomis. Penghematan biaya mencapai 30,14% dengan menerapkan alternatif 2 (struktur Box Culvert).