Kediri adalah kota terbesar ketiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang dengan pertumbuhan penduduk sebesar 289.418 jiwa pada tahun 2023. Bandara Internasional akan dibuka pada akhir tahun 2023 di Kediri. Ini mencakup pengembangan infrastruktur transportasi yang lebih baik, pengelolaan lalu lintas yang efisien, serta promosi penggunaan transportasi umum dan berkelanjutan sebagai solusi bagi kemacetan yang semakin parah di kota ini. Namun, pertumbuhan penduduk yang pesat juga menyebabkan peningkatan mobilitas dan jumlah kendaraan bermotor di jalan-jalan Kota Kediri, termasuk di lokasi penelitian di Dhoho Plaza. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan analisis simpang empat bersinyal tersebut dilakukan dengan menggunakan metode MKJI 1997, Time Slice, dan Visual PTV Vissim selama tiga hari pada Senin, Jumat, dan Minggu. Metode MKJI 1997 sering digunakan pada perencanaan dalam menyelesaikan permasalahan di atas dengan menggunakan metode analisis kaitannya dengan MKJI (1997) dan observasi lapangan langsung. Sementara metode Time Slice merupakan suatu metode analisis data temporal yang digunakan untuk mengkaji data atau pola data yang berkaitan dengan waktu atau jangka waktu tertentu. Metode ini sering digunakan dalam konteks analisis data deret waktu, seperti data ekonomi, data cuaca, atau data lain yang mencatat pengamatan atau peristiwa dalam jangka waktu tertentu. Harapannya dengan menggunakan data selama tiga hari tersebut nantinya akan mendapatkan Solusi dalam permasalahan kemacetan yang terjadi pada Simpang Bersinyal Dhoho Plaza. Data yang didapatkan diambil dari jam 06.00 sampai jam 22.00 WIB. Dari data volume lalu lintas tersebut akan didapatkan hasil waktu siklus, derajat kejenuhan, Panjang antrian. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan waktu siklus sebesar 90,7 yang mempengaruhi kejenuhan di setiap lengan simpang. Terdapat potensi pengurangan waktu tunggu lampu signal dari 135 detik menjadi 118 detik dengan melakukan perbaikan hambatan samping. Solusi untuk mengatasi hambatan samping adalah dengan meningkatkan fasilitas seperti lampu traffic dan menyesuaikan waktu lampu signal. Pengubahan nilai hambatan samping juga berdampak signifikan pada waktu tunggu, antrian, dan biaya bahan bakar di simpang empat Pasar Pahing, dengan efisiensi biaya kemacetan mencapai Rp. 22.679.183 dalam 5 tahun mendatang.