Industri fashion muslim mengalami pertumbuhan pesat karena meningkatnya kesadaran akan busana sesuai prinsip keagamaan dan gaya hidup modern. Dengan populasi muslim yang besar, termasuk di Indonesia, perusahaan berinovasi untuk bersaing di pasar yang kompetitif. Indonesia menempati peringkat ketiga dalam sektor modest fashion dengan konsumsi USD 129 miliar pada 2023, menunjukkan potensi pasar yang besar, khususnya untuk hijab. Perusahaan seperti Zoya fokus pada persepsi kualitas produk untuk menarik konsumen. Zoya, didirikan pada 2005, menawarkan hijab berkualitas tinggi dengan inovasi dan desain terkini, menciptakan persepsi positif dan loyalitas merek di antara konsumen. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh parsial dan simultan dari variabel Perceived Quality dan Brand Loyalty terhadap Keputusan Pembelian Hijab Zoya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Perceived Quality dan Brand Loyalty terhadap Keputusan Pembelian Hijab Zoya di Kalangan Konsumen Wanita di Kota Surabaya. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah Teori Pemasaran, Manajemen Pemasaran, Brand Equity, dan Perilaku Konsumen. Berdasarkan hasil analisis, seluruh data telah memenuhi Uji Reliabilitas dan Uji Validitas sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Hasil analisis parsial menyatakan bahwa Perceived Quality tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Hijab Zoya. Namun, Brand Loyalty berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Hijab Zoya. Berdasarkan hasil analisis simultan menyatakan bahwa variabel Perceived Quality dan Brand Loyalty berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Hijab Zoya.